Kenangan yang terbesit

02.02.2018
"Pokoknya besok kalo udah SMA dimanapun kita, harus sering-sering ngumpul yaa!! Jangan lupa sama kita kalo udah punya temen lama. Sering sering cht jugaaa yaa"
Itulah kalimat yang pertama kali kuingat saat membuka file lama berisi foto foto masa SMP mendekati SMA. Dari sekian banyak foto, merekalah yang ada dalam pikiranku pertama kali. Merekalah yang memberikan warna saat masa SMP bahkan mungkin hingga sekarang. Mungkin katanya.Keadaan sekarang yang berbeda dengan dulu memang tidak bisa dipungkiri. Namun kenangan-kenangan indah itu malah terputar kembali dalam ingatanku saat ini.

Mungkin pepatah yang berkata 'benci jadi cinta' benar adanya. Berawal dari yang cuma teman sekelas lalu ada suatu masalah yang seharusnya membuat kita jauh, tapi  Tuhan malah menyatukan kita menjadi sedekat ini. Masalah yang bergelut dalam 5 orang ini tak pernah terlupakan tapi kami semua mengetahui batas untuk tidak mengungkit masalah itu lagi. Dengan adanya masalah itu tadi kami semakin merasa dekat.

Dulu hampir setiap hari kami pergi bersamaan. Pergi ke kantin, ke mall, cari kado ultah, nonton film, photo box, dll. Bukan kegiatan special, hanya saja kehadiran mereka dalam momen saat itu membuat segala sesuatunya berubah menjadi indah. Kebahagiaan saat itu tidak akan pernah bisa diukur dengan sebuah tulisann. Kebahagiaan ini hanya bisa dirasakan dari hati dan menyimpan kebahagiaan itu pada kotak ingatan Tapi semua berubah, everything has changed . Kondisi tubuhku saat ini yang lagi down ditambah dengan kejadian kemaren yang menyedihkan membuat kondisi mental ku pecah dan bikin nggak mood ngapa-ngapain.

Sekarang mereka udah pada asik sama temennya yang baru. Temen baru emang lebih asik. Disaat kita lagi mbutuhin dia, dianya gaada dengan beribu alasannya. Disaat kita nanyain lagi dimana dan mau ngajak makan bareng, dia cuma njawab acuh gak seperti dulu yang menjawab dengan lembut dan semangat buat ketemu. Ada lagi yang Alhamdulillah udah ketemu sama pujaan hatinya yang baru. Sejak masalah itu, dia belum berani untuk memulai sesuatu kepada orang baru. Dan alhamdulillah sekarang ia sudah menemukan tambatan hatinya itu. Ada lagi yang hubungannya udah mulai renggang. Atau udah putus komunikasi ya sekarang? idk it's all still blurry. Cuma karena kehadiran seseorang baru yang aku pribadi gasuka dengan sifat manja dan jealous nya yang over, ya kita keputus. Pertemanana atau bahkan mungkin hubungan selama dua tahun ini gaada artinya. Aku udah nyoba perjuangin, tapi kalo yang diseberang juga gamau merjuangin dan memperbaiki ya aku bisa apa lagi? yang dulunya hal sekecil ada cicak di tembok kamar diceritain, sampe hal segede masalah serius kayak keluarga juga diceritaain. Nyapa yang tanpa malu heboh sendiri meskipun ada temen barunya yang lain. Sekarang? Komunikasi cerita curhatan ilang semua.. bssshhhh ilang gitu aja tanpa sebab karena yang disana memang sudah menjadi prioritas utama dia sekarang. Bahkan kalo ketemu sekedar mau menyapa melambaikan tangan, dia langsung membuang muka. Mungkin hanya perasaanku saja, tapi mungkin juga dugaan ku diatas benar.

Sedih. Pasti. Marah. Pasti. Kecewa. Pasti. Tapi apa yang bisa aku lakuin di kondisi kayak gini? Usaha udah, mencoba memperjuangkan hubungan udah, mencoba dari hal sekecil menyapa udah. Kalo emang semua usaha udah dicoba tapi gapernah diterima baik oleh yang disana buat apa? Cukup sadar diri aja, ingetin sama diri sendiri.

" Semua orang pasti punya masa nya masing-masing. Masa dimana dia sedang berjaya dengan jabatannya. Masa dimana dia sedang berfokus pada studi nya. Masa dimana dia sedang tertawa canda dengan keluarganya. Masa dimana dia merasa lelah dan depresi akan hidupnya. Masa dimana dia menyesal akan suatu hal. Berarti juga tidak menutup kemungkinan bahwa pasti akan dateng masa dimana dia ninggalin temen lamanya dan memprioritaskan 'teman' barunya itu. Meskipun dia orang yang sangat mengerti kamu dan kamu sebenarnya benar benar membutuhkan dia, tapi ingatlah juga ada masa dimana ada batasan untuk menyayangi dan mencintai seseorang."

Komentar

Postingan Populer